Friday, May 1, 2015

Lemot Si Cepat Episode 13

Sama saja ada atau tidak ada hari hariku dirumah terasa sama seperti hari hari biasa, kedua orang tuaku telah pergi berlibur untuk waktu yang cukup lama sekitar 1 bulan mungkin, jika aku bisa ikut dengan mereka mungkin aku tetap akan memilih untuk tinggal dirumah lagi pula aku juga harus pergi ke sekolah ditambah aku bukanlah seorang yang suka berpergian. Untuk pertama kalinya kedua orang tuaku tidak ada disisiku saat hari ulang tahunku walau aku tidak terlalu peduli dengan hari ulang tahunku tetapi mereka adalah orang yang selalu ingat dengan hari ulang tahunku.
Seperti biasa aku bangun jam 4 agar tidak telat masuk sekolah dikarenakan waktu mandiku yang lama setelah selesai mandi dan berpakaian aku membuat sarapan pagi favoritku grilled cheese sandwich rasa keju yang meleleh tidak pernah membuat mulutku merasa bosan untuk memakannya. Tidak lupa ditambah susu vanilla yang membuat perut terasa kenyang, dengan motor aku pergi kesekolah seperti biasa.
"Mot besok rumah gua kosong pada mau bakar rumah gua lu ikut ga?" ujar salah satu temanku, kalau dipikir pikir tinggal 2 minggu lagi kami akan menghadapi ujian dan rumahku kosong dari pada sendiri jadi kenapa tidak. Padahal waktunya tinggal 2 minggu lagi bukannya mempersiapkan diri malah pesta dirumah teman pada akhirnya skenario terburuk yang akan terjadi paling mabok mabokan atau ngerokok ganja huft...
"Yoms gua ikutlah emang siapa aja yang ikut bro?"
"Ramedah pokoknya temen gua dari sekolah lain juga gua ajak"
Kembali kerumah sehabis sekolah rasanya melihat kamarku aku ingin langsung tidur merelaksasikan tubuh dan pikiran dari semua pelajaran disekolah, seperti biasa keadaan rumah terasa sepi dengan ada atau tidak adanya keberadaan kedua orang tuaku. Melakukan jadwal harianku dirumah yaitu membuang buang waktu sebelum malam tiba seperti berselancar di internet. Berselancar di internet adalah hal favoritku di internet aku bisa menjadi bajak laut yang mendownload file secara illegal, menemukan banyak info dan hal hal aneh lainnya, setelah berlama lama bersantai dengan leppy ada berita yang muncul dan mencuri perhatianku "sebuah makhluk berwujud serigala manusia mati setelah dibunuh dengan 11 kali tembakan oleh warga sekitar" okay sepertinya manusia serigala adalah sebuah hal sekarang haha. Seharusnya mereka tidak membunuh manusia serigala itu kenapa tidak ditangkap saja lalu masukin ke kebun binatang.
Tidak terasa hari semakin gelap matapun mulai redup tetapi hatiku mengatakan untuk tetap terbangun jadi aku memutuskan untuk membuat secangkir kopi dukun dan roti isi es krim. Tetap saja mataku tidak kuat untuk menahan kekuatan rasa ngantuk ini karena sudah tidak bisa melawan rasa ngantuk tersebut aku memutuskan untuk tidur saja.
Saat aku tertidur dikasurku aku bisa merasakan ada sebuah wujud yang menggenggam kedua kaki dan kedua tanganku aku mencoba untuk menggerakan salah satu bagian anggota tubuhku tetapi semua terasa keras tidak ada salah satu anggota tubuhku yang bisa bergerak, mataku terbuka dan bisa melihat sebuah tulisan di langit langit atapku warnanya merah seperti darah sayangnya aku tidak bisa membaca tulisan tersebut. Saat itu penglihatanku sangat buram, lalu terasa sesuatu membuka mulutku dengan paksa aku tidak bisa menahannya sama sekali aku bahkan tidak bisa mengatakan sesuatu saat itu. Tidak lama kemudian semuanya menjadi gelap dan aku terbangun karena dengungan alarm, mungkin semua itu hanyalah mimpi tapi semua itu terasa nyata kedua tangan dan kakiku terasa sangat kaku dan mulutku terasa sangat dingin.
---
"Mot nanti malem dateng ya"
"Yoi bro" 
"Jo lu udah liat berita tentang manusia serigala, babi raksasa, orang orang kehilangan kewarasan terus berubah wujud" bisa dibilang itu adalah topik pembicaraan disekolah hampir semuanya membicarakan tentang kebenaran berita tersebut, foto foto makhluk tersebut memang terlihat asli tetapi ada yang aneh dari cerita cerita tersebut karena munculnya keberadaan makhluk itu hanya terjadi saat malam hari tiba.
Kemunculan berita tersebut membuatku ingin mencari tahu lebih dalam lagi tentang kebenarannya terutama orang orang yang berubah wujudnya menjadi sosok monster. "Untuk semua murid diharapkan saat ini untuk pulang kerumah masing masing karena ada rapat guru" seriuskan??? oh aku bahkan tidak marah walau baru 2 jam berada disekolah aku bisa kembali kerumah.
"Mot langsung aja kerumah gua"
"Yaudah nanti gua nyusul aja"
Sesampainya dirumah aku bisa merasakan keberadaan sebuah individu di sebelahku aku melihat ke arahnya aku tidak bisa melihatnya tapi aku bisa merasakan keberadaannya.
"Kau ini apa dan siapa" tanyaku kepadanya berharap mengerti bahasaku. Karena dia tidak membalasnya aku langsung pergi kekamarku individu itupun mengetuk pintu kamarku jadi aku buka saja pintu kamarku. Kali ini aku menyalakan tv dan menonton berita dan. "Bagi semua masyarakat diharapkan untuk mengunci pintu rumah masing masing saat malam tiba" dari dulu juga semua orang kaya begitu kali kalo malem pasti dikunci pintunya hadeh.
"Hey siapapun kau dan apapun wujudmu asal kau tidak mencoba menggangguku, aku tidak akan mencoba untuk menggaggumu" baiklah mot sepertinya kau mulai berbicara sendiri tidak lama lagi mungkin aku akan kehilangan kewarasanku dan berubah wujud haha.
Sebenarnya aku malas untuk pergi kerumah temanku malam ini karena jarak rumahnya yang sangat jauh huh, saat aku melihat keluar jendela terlihat warna langit yang sangatlah tidak biasa, sore ini terlihat sangat merah tidak seperti biasanya.... aneh. akupun bersiap siap dan pergi menuju rumah temanku. Dalam perjalanan kerumah temanku langit semakin lama semakin gelap padahal hari masih sore, saat aku sampai di komplek rumah temanku terlihat dari luar lautan darah dan mayat mayat bertebaran disisi jalan.
Aku hanya bisa terdiam melihat keadaan tersebut rata rata dari mereka terlihat mati saat sedang mencoba melarikan diri dari sesuatu, aku mematikan motorku dan berjalan kaki kearah rumah temanku. Sesampainya disana tanpa mengetuk pintu aku langsung masuk kedalam dan terlihat banyak teman temanku yang mati ditempat ada yang kehilangan wajahnya ada yang darahnya masih mengalir, dikamarnya aku melihat dia telah mati kepalanya telah terpisah dengan badannya. Dari belakang aku mendengar seseorang membuka pintu kamar sebelah akupun keluar dari kamar tersebut dan melihat adiknya masih hidup... dia melihatku dan bertanya
"Kakak dimana?" dengan polos ia mengatakan itu, aku hanya bisa terdiam tidak bisa menjawab apa apa, tidak ingin membuat ia sedih jika tahu bahwa kakaknya telah mati dikamarnya dengan mengenaskan
"Umm nanti akan kucari kakakmu kau kembali saja kedalam kamarmu dan kunci pintunya" great save mot
"Kalau kak iky ingin mencari kakak aku mohon kak iky untuk mencari ayah dan ibuku juga boleh tidak?, ibu mengenakan gaun putih sedangkan ayah mengenakan jas hitam kak iky tahu merekakan?"
"Aku tidak bisa berjanji akan menemukan mereka tapi nanti akan kucoba untuk cari mereka" adiknya kembali kekamarnya dan mengunci pintunya aku masuk kekamar kakaknya dan mengunci pintu kamar kakaknya dari dalam dan menutup jasad kakaknya dengan selimut akhirnya aku keluar melalui jendela kamarnya. Berharap adiknya tidak mengetahui tentang keadaan kakaknya. Untuk apa aku menutupi hal itu padahal cepat atau lambat dia akan tahu tentang kakaknya.
Didepan telapak kakiku terlihat sebuah pedang cutlass dan secarik kertas bertuliskan "aku tidak akan mengganggumu tapi aku akan menjagamu" sepertinya ini dari individu itu, aku mengambil pedang tersebut dan berjalan menuju motorku.
Dari jauh bisa terlihat manusia berwujud serigala sedang memakan bangkai manusia untuk pertama kalinya aku melihat manusia makan manusia ususnya ia makan seperti mie ayam pak joss. Sepertinya aku harus memutar jika tidak ingin terlibat dalam pertarungan aku memang mempunyai pedang tetapi ukuran tubuh manusia serigala dengan diriku jauh berbeda lebih baik cari aman saja. Memutari jalan artinya aku harus melewati kuburan.
Sesampainya dikuburan terlihat mayat seorang wanita mengenakan gaun putih tertancap di pagar berduri, sepertinya tinggal mencari jasad ayahnya dan gadis kecil itu menjadi anak yatim. Dari gubuk dikuburan tersebut terdengar suara tangisan, mengikuti kata hatiku aku pergi menuju gubuk itu dan ternyata ayah gadis kecil itu sedang menangis dan memohon aku untuk membunuhnya ia bilang ia bisa merasakan dirinya mulai kehilangan akal sehatnya ia bisa mencium bau darah disekitar dan ingin sekali untuk meminumnya, "bunuh aku atau aku yang akan membunuhmu" sosoknya mulai berubah kedua kaki dan tangannya mulai membesar tangan kanannya mulai meruncing seperti tombak. Tanpa habis pikir aku langsung menusuk kepala orang itu dan menghilangkan dirinya dari penderitaannya.
Aku baru saja membunuh ayah gadis itu, apa yang harus kukatakan kepadanya sekarang. Aku mulai kehilangan akal pikiranku aku hanya bisa duduk diam melihat mayat ayah gadis itu. Akupun tersadar setelah mendengar suara gonggongan anjing dari luar gubuk, akupun keluar dan melihat anjing mutasi berukuran besar dengan ganas mengonggong dan lari kearahku.
Anjing itu lari menyerangku meloncat dan mencoba mengigitku aku menghindarinya saat anjing itu jatuh ke tanah aku langsung menancapkan pedangku ke bagian kepalanya anjing itupun mati. Aku harus cepat cepat pergi dari tempat ini dari kejauhan aku bisa lihat sesosok manusia raksasa sedang jalan kearah kuburan. Akupun lari secepat mungkin dari kuburan itu.
Dipos satpam aku melihat motorku dan beberapa tentara sedang berjaga disana aku menceritakan tentang apa yang telah terjadi aku memberitahu bahwa ada seorang gadis kecil yang masih terperangkap disana merekapun mengirim beberapa orang untuk menyelamatkannya.
"Monster rusa" teriak salah satu tentara dari arah perumahan menuju pos satpam, monster rusa apa yang maksudnya??? "semuanya ke posisi" kata salah satu komandan tentara itu, aku pergi berlindung dibalik tank.
Sebuah makhluk dengan dua kaki dua tangan, satu tangan lebih besar memiliki 3 jari dengan kuku yang terlihat sangat tajam dan kepala rusa beserta tanduknya mengejar beberapa tentara yang sedang lari menyelamatkan diri, para tentara tersebut menembakan tembakannya kearah makhluk tersebut, makhluk tersebut tidak terasa tersakiti lalu tembakan dari tank melumpuhkan satu tangannya, makhluk itupun mulai mengganas dengan tanduknya ia menyeruduk dan membunuh beberapa tentara yang sedang menembakinya. Melihat situasi yang semakin parah aku memutuskan untuk kabur dengan motorku.
Wew hampir saja, aku mengecek kebelakang dengan spion motor dan makhluk itu ternyata mengejarku, seriuskah yang benar saja. Skenario kejar kejaran antara mati dan hidup antara makhluk itu dengan diriku terjadi dalam perjalananku kembali kerumah. Makhluk itu loncat diatasku dan mendarat didepanku. *Insert suasana epic antara lemot dan monster rusa saling menatap* Aku mematikan motorku dan memutuskan untuk melawannya dengan sebuah pedang cutlass yang diberikan oleh sebuah individu yang tidak bisa aku lihat. individu itu membisikan sesuatu kedalam pikiranku "tusuk dia dibagian jantung dan kepala itulah kelemahannya"
Lemot lari kearah monster itu vice versa monster itu memukulkan tangannya kearah lemot, tidak mengenai sasaran, lemot dengan gesit menghindari pukulan itu. *Now Playing NGHFB - Do The Damage* Lemotpun menggunakan pedangnya menyayat kaki monster itu darahpun keluar dari kaki monster itu. Monster rusa itu makin mengamuk dia mengeluarkan sebuah cairan beracun dari mulutnya lalu menyemburkan cairan itu kearah motor lemot "sial motor gua tuh" lemotpun ikut mengamuk, monster rusa itu kembali memukul kearah lemot dengan cepat. Sebuah kesempatan dalam kesempitan lemot menaiki tangannya dan loncat menujukan pedangnya kearah kepalanya dan *Insert suara tusukan pedang* lemotpun berhasil menancapkan pedangnya kedalam kepala monster tersebut, semprotan darah hitam keluar dari kepala monster tersebut. "Itu kulakukan karena kau telah merusak motorku" 
Sial motorku rusak tidak ada pilihan lain sekarang selain berjalan kaki kearah rumah. Sudah sejauh ini aku masih belum melihat tanda tanda kehidupan, beberapa lampu dirumah yang aku lewati masih menyala entah ada penunggunya atau tidak. Aku lebih baik mencari rumah yang tidak terkunci untuk istirahat setelah pertarungan tadi skill pedangku sepertinya bertambah + 2 abis ngalahin boss bro gila aja masa ga nambah skillnya.
Setiap rumah yang aku lewati aku coba untuk buka pintunya tetapi semuanya terkunci. Akupun melewati sebuah rumah dimana sepertinya telah terjadi pesta disana terlihat pasangan suami istri dan kedua anaknya yang satu laki laki dan yang satunya perempuan akupun teringat pada adik temanku. Aku mengecek hpku untuk mengetahui keberadaanku menurut maps aku berada ditengah tengah dimana aku bisa kembali menyelamatkan adik temanku atau pergi kearah rumahku. Mengikuti kata hatiku aku memilih untuk melanjutkan perjalanan kearah rumahku.
Suara orang orang sedang berpesta terdengar dari salah satu rumah aku mengetuk pintu rumah tersebut
"Oy pakabar sehat? ngapainlo diluar nyari mati aja" orang itu membukakan sedikit pintunya
"Bro gua boleh masuk ga?"
"Sorry bro tapi kita nyari aman aja jadi ga bisa nerima orang sorry ya" orang itu langsung menutup pintunya dan menguncinya
"Bro lu nyari tempat buat berlindung? coba aja ke hotel sebrang tapi hati hati aja kata temen gua banyak orang yang udah berubah jadi monster disana" suara seseorang dari jendela rumah tersebut
"Oh ok thanks bro gua coba"
Lemotpun melanjutkan perjalanannya ke hotel untuk beristirahat. Dalam perjalanannya lemot menghadapi beberapa anjing mutasi, manusia serigala, dan beberapa manusia mutasi. Berapa banyak lagi yang harus aku hadapi, seandainya ada seseorang yang bisa diajak bicara. Individu itu kembali membisikan suara kedalam pikiran lemot. "kemaren gua naik sepeda bensinnya abis" Sialanlu lelucon gua tuh haha.
Tidak terasa akhirnya aku sampai dihotel, pintu masuk sama sekali tidak terkunci, masih ada sisa kunci yang digantung aku mengambil kunci room 11, akupun masuk kekamar 11 dan mengunci pintu tersebut akhirnya sebuah kasur dimana aku bisa tidur dengan nyaman akupun mengatur alarm mobile phoneku ke jam 6 untuk kali ini. Mereka bilang semua yang lahir akan kembali lagi kepadanya. Kata kata itu aku sering dengar ketika seseorang menemui ajalnya. Kata kata itu dan tatapan mereka yang sangat sedih hanya membuat suasana menjadi lebih buruk. Setiap kali aku mengingatnya aku merasa mereka merobek sebagian hatiku. Sebuah jarum suntik dan secarik kertas melayang datang kearahku, dikertas itu tertulis "jarum suntik itu berisi darah agar kau tidak kehilangan akal sehat mu" Sebenarnya kau ini siapa dan apa. Sesuai dengan informasi tersebut aku menyuntikannya ketanganku lalu tidur.
Aku pikir rasa sakit ini akan berhenti saat air memadamkan api. Tapi aku masih tidak mengerti ketika aku duduk sendiri saat makan malam dan masih terasa lapar ketika aku tidur. Dan aku masih bangun sendirian. Dengan guling disampingku. Aku melihat kearah jendela dan terlihat masih gelap di mobile phone tertulis 06.02 tetapi terlihat suasana diluar masih gelap seperti malam. Aku bergegas keluar dari hotel untuk menemukan bahwa hari masih malam. "Malam ini tidak akan pernah berakhir kecuali seseorang menemukan sumber dari semua permasalahan ini dan menghentikannya" Seorang laki laki mengenakan topeng tiba tiba muncul disebelahku, dipinggangnya kanannya terdapat pistol colt phyton, dikiri sebuah gergaji tangan dan dipunggungnya terdapat chicago typewriter.
"Dan apa kau tahu apa sumber dari masalah ini"
"Tidak aku tidak tahu tapi aku akan mencari tahu" orang itu pergi dengan yakin akan menemukan sumber dari masalah ini. Benar benar seseorang yang misterius.
08.12 Pagi hari tapi keadaan masih terlihat gelap gulita seperti malam, matahari tidak terlihat terbit dan bulan masih berada diatas "hey kau yang diluar sana, kemanakah tujuanmu pergi? kau tidak takut mati berjalan sendiri dikeadaan seperti ini?" sahut seorang perempuan dari dalam rumah.
"Aku? aku sedang dalam perjalananku kerumah. Mati? aku lebih memilih mati daripada hidup didunia jika dunia seperti ini" Bisa terlihat ada raksasa yang sedang menjaga gerbang perumahan ini. Lagi lagi aku harus berhadapan dengan makhluk yang ukurannya 10 kali lipat dari diriku.
"Apa kau butuh bantuan?" Aku bertemu dengan orang misterius itu kembali dengan gayanya yang sangat pede ia mengambil gergaji tangannya
"Yeah tentu bagaimana jika kau yang melawannya sendiri, kau terlihat sangat yakin untuk melawan raksasa tersebut"
"Watch and learn kid" Iapun berlari kearah raksasa tersebut, saat raksasa tersebut memukulnya ia menembakan pistolnya raksasa itupun tergoncang setelah tertembak dengan pistol itu orang misterius itu menggunakan gergajinya lalu melukai badan raksasa itu, raksasa itu membalasnya dengan mengayunkan bola besi yang biasanya digunakan untuk menghancurkan bangunan, pria misterius itu terkena ayunan bola tersebut dan terlempar tembok rumah.
"Yeah sure watch and learn" Aku hanya menonton mereka bertarung tidak ada keinginan untuk membantu orang itu sama sekali, raksasa itu mengayunkan bola itu kearah pria itu.
"Hey individu tidak berwujud jika kau disini menurutmu siapa yang akan menang" individu itu membisikan "kayanya sih raksasa itu yang bakal menang"
*Insert suara bola besi diayunkan keras jatuh ketanah* Pria misterius itu sama sekali tidak terlihat, saat aku ingin mengintervensi pertarungan itu raksasa itu langsung jatuh ketanah. Terkejut melihat hal itu aku binggung bagaimana raksasa itu langsung jatuh mati padahal aku baru hanya melangkahkan kakiku kekuatan super macam apa yang baru saja aku dapatkan.
"Triknya adalah peluru yang aku tembakan tadi adalah peluru special" Pria misterius itu tiba tiba berada disebelahku. Bagaimana bisa tadikan orang ini tergencet oleh bola besi itu sekarang dia berada disebelahku, jangan jangan pria ini adalah tukang sulap makanya ia bisa melakukan trik itu.
"Baiklah kalau begitu aku akan melanjutkan perjalananku semoga perjalananmu aman nak" Pria itu pergi melanjutkan perjalanannya berjalan dengan penuh gaya seakan tidak ada yang bisa menghentikannya. Aku hanya melihatnya masih binggung dengan bagaimana caranya ia bisa teleportasi benar benar pria yang misterius.
Jadi ingat bahwa hari ini adalah hari ulang tahunku dan pastinya tidak ada yang mengucapkan ulang tahun kepadaku karena orang orang yang ada didunia ini sebagian besar sudah kehilangan akal sehatnya dan mati dibunuh.
Akhirnya aku sampai juga dirumah diluar terlihat mobil kedua orang tuaku terparkir didepan pagar aku harap mereka baik baik saja. Pintunya terkunci untung aku membawa kunci rumah sekunder, aku masuk berharap orang tuaku menyambutku tapi rumah sama sekali tidak terasa adanya tanda tanda kehidupan, aku mengunci pintu depan lalu membuka pintu kamar orang tuaku, kecewa tidak menemukan tanda tanda kehidupan orang tuaku, aku pergi kekamarku dan menemukan secarik kertas yang disimpan dibawah leppy yang tertulis
"Selamat ulang tahun -Ayah dan Ibu" rasanya sangat senang ketika melihat tulisan disecarik kertas ini akupun pergi kekamar orang tuaku hanya untuk melihat kedua orang tuaku yang sudah mati.
---
Sudah 4 minggu aku lalui sendiri dirumah, orang orang disekitar mulai pergi mencari tempat yang lebih aman. Kemarin berita mengatakan bahwa kegilaan ini akan berakhir hari ini, tapi masih terlihat warna langit yang gelap dengan bulan yang mulai berubah menjadi merah.
Aku mulai mendegar suara suara yang tidak jelas. Aku masih merasakan sakit yang kubawa saat aku meninggalkan adik temanku. "oyy mot lu masih hidup ?" seorang teman lama dengan perlengkapan siap perang tiba tiba berada didepan rumahku. Aku langsung membukakan pintu rumah saat melihat ada seseorang yang kukenal ternyata masih hidup.
"Euy bro pakabar"
"Sehat bro" dia terlihat senang ketika ia melihat bahwa aku masih hidup, ia bilang ia ingin pergi ke tempat paling aman yang terletak dipusat kota, karena letaknya yang dekat dengan rumah temanku akupun ikut pergi dengannya.
Dalam perjalanan kami bertukar cerita tentang pengalaman yang telah terjadi sejak kegilaan ini terjadi. Diapun menceritakan tentang seorang perempuan yang ia sukai.
"DIa orangnya seperti selalu tahu apa yang gua pikirkan, gua bener bener berharap dia ada disini , disamping gua. Karena hanya dia yang bisa memahami perasaan gua, memadamkan emosi gua. Sayangnya gua tidak melihat dia beberapa tahun belakangan ini. Tapi lu tahu ga gua masih bisa mendengar tawanya, dia mempunyai suara tawa yang bisa memberikan senyum ke wajah seseorang. Gua masih bisa membayangkan matanya yang selalu membuat gua tersesat setiap kali dia melihat gua. Gua sangat suka dengan tatapan mata dan senyumannya. Ketika gua bersamanya dunia disekeliling terlihat lebih cerah. Tapi kami tidak lebih dari teman ketika gua mengenalnya"
"Sian juga lu bro"
Kami pun sampai di rumah temanku dimana aku meninggalkan teman adikku sendiri, akupun bergegas masuk kedalam rumah temanku dan mengecek kamar teman adikku. ia meninggalkan secarik kertas yang bertulis "jika ka iky membaca ini berarti aku sudah pergi mencari kedua orang tuaku terima kasih sudah membantu" kami pun bergegas pergi ke kuburan. 
Saat dikuburan kami melihat seekor babi raksasa sedang bersantai dikuburan babi itu memiliki dua gigi yang tajam menongol dari bawah mulutnya keatas. Babi itu terlihat marah ketika kami berjalan kearah kuburan. Pertarungan antara lemot dan teman lamanya lemot melawan babi raksasa pun terjadi.
Babi raksasa menggunakan semburan angin dan menghancurkan dua rumah dibelakang lemot dan teman lamanya lemot. Lemot dan teman lamanya lemot berhasil menghindari semburan angin tersebut. Lagi lagi Babi raksasa menggunakan semburan angin dan menghancurkan pos satpam. Untuk kedua kalinya lemot dan teman lamanya lemot berhasil menghindari semburan angin tersebut. Kali ini babi raksasa menggunakan semburan angin lagi dan  tidak menghancurkan atau mengenai apapun. Babi raksasa akhirnya kehabisan napas. Lemot dan teman lamanya lemot menggunakan kesempatan itu untuk menyerang kaki kecil babi raksasa tersebut. Babi raksasa itu jatuh karena kehilangan kakinya teman lamanya lemot menusukan bambunya kedalam kepala babi raksasa. Akhirnya babi raksasa kalah ditangan teman lamanya lemot karena yang membunuh babi raksasa adalah teman lamanya lemot. Lemot tidak mendapatkan credit.
Dibagian mulut babi raksasa tersebut terlihat setengah bagian adik temannya lemot. Mengetahui adik temannya lemot sudah mati mereka berdua akhirnya pergi melanjutkan perjalanan kepusat kota. Ketika diperjalanan teman lamanya lemot berhenti ketika ia melihat seorang perempuan yang sedang duduk diluar rumah
"Gua telah melalui banyak hal dan gua seharusnya tahu harus berbuat apa. Jadi gua melakukan apa yang gua telah lakukan bertahun tahun. Gua memejamkan mata lalu membiarkan gambar dirinya muncul didepan mata gua sekali atau dua kali agar gambar dirinnya tidak hilang. Gua membuka mata dan melihat ke tangan gua, gua hampir bisa merasakan tangannya memegang tangan gua. Gua memejamkan mata gua lagi agar bisa merasakannya sedikit lebih lama rambutnya yang hitam, suaranya yang lembut, matanya yang membuat gua tersesat, senyumnya yang menghilangkan semua kegilaan ini. Semuanya ada disana, ditempat dimana gua selalu bisa memilikinya, selalu berada disampingnya lalu menatap matanya dan mengatakan seberapa besar gua mencintainya. Gua merasa bahwa gua bisa melakukan itu semua.... tapi kemudian gua harus membuka mata gua lalu menarik napas yang dalam, melihat kedepan bahwa dia sudah tidak ada"
Teman lamanya lemot hanya terdiam ketika ia melihat perempuan yang ia sukai telah mati kepalanya telah terlubangi oleh sebuah peluru. Teman lamanya lemot perlahan lahan mengambil pistol disakunya dan mengarahkan pistolnya ke arah kepalanya.
"Mot gua mulai kehilangan diri" perlahan lahan dia tertawa tawa sendiri "darah aku bisa menciumnya hehehe" tanpa lanjut pikir lemotpun menembakan pistolnya ke teman lamanya lemot sebelum ia menjadi monster dan semacamnya. 
"Good game bro..."
Lelah dengan semua yang telah aku alami aku berhenti disalah satu warteg terkenal didaerah aku tinggal *warteg uun* sudah lama aku tidak ketempat ini. "Hey individu tidak berwujud jika kau berada disekitarku, sepertinya aku akan kalah dengan semua kegilaan ini huehuehue" sebuah pistol dengan kertas datang melayang kearahku kertas itu bertulis "jika tidak kuat gunakan pistol ini"
"Sepertinya kau seorang perempuan ya individu tidak berwujud? huehuehue"
"Aku tidak tahu apa kau sebenarnya mengerti apa yang telah kau perbuat. Kau menghancurkan duniaku. Orang yang telah kau bunuh adalah orang yang sangat aku sayangi. Dia selalu membuat nyaman diriku ketika aku berada disekitarnya. Aku mengerti kelihatannya dia memang seperti bukanlah apa apa bagimu. Tapi keberadaannya membuat diriku menjadi lebih baik. Jika saja kau membuatku tertawa mungkin aku tidak akan bisa tertawa lagi. Bayangkan semua hal yang bisa ia lakukan jika kau tidak menghancurkan segalanya. Kau membunuh orang yang paling kusayangi, aku menyayangi orang itu, dan aku membencimu, aku mulai membencimu ketika kau meletakan pistol itu dikepalamu -individu tidak berwujud"
---
"Euy mot lu tidur?"
"Yoii bro"
"Ada guru, enak banget gua sakit ga bisa tidur dari tadi"
"huehuehue gua tadi mimpi keren bro tapi bersambung kayanya mimpi gua"
"Ceritakeun bisalah hehe"


No comments:

Post a Comment