"Baiklah
sekarang saya akan memulai wawancara dengan..."
Tidak
terasa cerita ini sudah 3 tahun lamanya. Di awali karena internet sudah cepat
haha. Banyak hal yang telah terjadi 3 tahun belakangan ini... lemot si cepat...
"Woy
mot saya membutuhkan jiwa anda untuk tetap bersama raga anda"
Meski
begitu semua cerita ada akhirnya.
"Mot...
woy mot... woy..."
—-
Buzz buzz
buzz buzz suara getaran handphone selalu berhasil membuatku bangun. *1 Message*
"Mot
besok ikut ga?" Jam 14.21 temanku mengirim pesan ini
Ikut?
kemana? besok? seketika aku ingat bahwa besok aku berencana pergi ke solo.
Terima kasih teman sudah mengingatkanku dengan pesan ini.
"Tidak"
Jam 19.01 aku membalasnya dan ia langsung membacanya
"Kenapa
bro?" Kenapa ya hmm... huehuehue
"Males"
Singkat padat dan jelas
"Males
mulu bro emang kenapa males?"
"Ada
keberadaanmu jadinya males" Lalu ia tidak membalasnya lagi.
—-
"Mot
lu masih bersama kami" Manusia itu melambaikan tangannya.
Seperti
pernah kenal dengan orang ini. Oh ternyata salah satu orang bala. Adam bala
pemilik PT Pohan, punya sirup markisa, dan bala. Orang ini sedang apa di rumah
gua, tunggu... oh ternyata gua di rumahnya.
"Euy
pakabar?"
"Baik
ternyata jiwa lemot telah kembali kedalam raganya..."
—-
Stasiun
kereta api tempat anda bisa melihat kereta api berhenti mengeluarkan manusia
dari dalamnya. Maafkan aku kereta api tidak untuk kali ini, maaf aku belum siap
masuk kedalam dirimu.
"Lemot"
Teriak suara perempuan.
Seketika
aku panik identitasku di kerumunan ini bisa diketahui. Perempuan itu berlari
kearahku.
"Lemot
sudah lama tidak bertemu, sejak kapan rambutmu berubah, dulu the beatles
banget. Kau masih ingat dengan akukan?"
"Masihlah..."
"Mau
kemana naik kereta jarang sekali aku melihatmu naik kereta?"
"Solo"
"Aku
juga mau ke solo... umm aku duluan ya teman temanku sepertinya sudah menungguku
sampai ketemu lagi hihi"
Dia...
Siapa... ?
—-
"Mot
tolong untuk 10 menit saja konsentrasikan jiwamu agar tetap pada ragamu"
"Oh
sorry memangnya ada apa ya?"
"Aku
sedang mewawancaraimu, baiklah pertanyaan pertama. Bagaimana pengalaman anda
selama sekolah di smanenam"
Pengalaman
ya hmm.. mencoba berpikir keras mengingat semua pengalaman yang terjadi di masa
masa sekolah menengah atasku.
—-
Sambil
memikirkan identitas perempuan tadi aku duduk di dalam di bus yang sedang
berjalan menuju solo. Baiklah aku sama sekali tidak ingat perempuan itu, dari
dalam bus aku melihat pemandangan jalan tol dari kaca bus. Rumput hijau, mobil,
truk, pesawat sedang terbang rendah, bus lain, motor yang sedang di kirim
dengan truk, rumput hijau lagi, pohon, pohon mati, pagar, aspal, jembatan, sapi
dan ayam. Ayam...
Seketika 3
ayam menyebrang jalan tol, membuat kecelakan 2 mobil terbalik, 1 truk hancur
menabrak mobil, beberapa pohon tumbang menghancurkan 5 mobil, jembatan retak
dan patah menjatuhkan 9 mobil, bus yang aku tumpangi mesinnya rusak menabrak 1
ayam dan membunuhnya, 2 ayam yang lainnya lolos dari kecelakaan maut.
Berita
panas 3 ayam yang kabur dari kandangnya telah membuat malapetaka di jalan tol.
Aku merasa bahwa 3 ayam itu sepertinya akan terkenal sebentar lagi. Lagu
terbaru ayam malapetaka, film terbaru kaburnya ayam dari kandang. Cukup sudah
berselancar di dunia maya.
—-
"Mot
jawab mot"
"Pertanyaannya
apaan dam?"
"Bagaimana
pengalaman anda..."
Aku
mengambil novelku dan mulai membacanya.
"Apaan
dam?"
"Bagaimana
pengalaman anda selama sekolah..." Dengan cepat adam berbicara.
Aku melihat
pertarungan dua cicak di langit langit rumahnya.
"Ulangin
dam?"
"Bagaimana
pengalaman anda selama sekolah di smanenam" Dengan lebih cepat ia
berbicara.
—-
Kali ini
keberuntungan berada di pihakku, ternyata ada seorang teman yang sedang
mengendarai mobilnya menuju solo akupun menumpang.
"Mot
ada cerita sedih tidak lagi butuh nih untuk inspirasi ceritaku"
"Ada
tapi bukan cerita buatanku sih"
"Ceritainlah
sekalian agar di jalan ini rasanya tidak lama"
"Tapi
kalau aku yang menceritakannya nanti jadinya tidak sedih"
"Tidak
jadi masalah buatku"
"Jadi
ini cerita tentang seorang laki laki dan perempuan Suatu hari laki laki itu
sedang jalan jalan dengan perempuan itu lalu perempuan itu tertabrak mobil dan
mati the end"
—-
"Bagaimana
pengalaman anda selama sekolah di smanenam" Adam mengucapkannya berulang
kali sampai akhirnya aku sadar.
"Pengalamanku
selama sekolah di smaenam itu seru"
"Udah
mot segitu saja"
"Umm...
asik"
"Oklah
huft... pertanyaan kedua apakah benar anda pernah mengikuti kegiatan ekskul
paskibra, kistik, dan taekwondo"
"Benar"
"Lalu
kenapa anda keluar"
"Paskib
karena melelahkan, kistik karena ada anda, taekwondo karena melelahkan"
"Hampir
semua ekskul itu melelahkan mot kenapa kau ikut kalau tahu ekskul itu
melelahkan"
"Karena
bosan"
—-
Apa yang wow
wow wow wow wow bisa di capai di langit~~~ Di mulai cerita yang berputar dengan
cepatnya permukaan tanah berubah merah~~~ Ayo lihat semua kapten kita datang
seluruh penjuru kota puji kehebatannya kupu kupu kupu~~~ Dragon screamer Dragon
fever no question DRAGON SCREAMER DRAGON FEVER NO QUESTIONNNNN~~~
"BERISIK
WOI UDAH MALEM" Penghuni kamar hotel sebelah teriak dari kamar sebelah
"Oh
sorry"
Paginya aku
terbangun di kasur dari mimpi sedang mimpi tidur di kasur. Sinar matahari yang
sangat mengkilap membuat semua orang yang mengenakan kacamata hitam serta jas
hitam.
"Di
tolak sma favorit" Teriak orang asing pertama.
"Baru
di tolak sma favorit kau tidak tahu ya. Lebih sakit itu di tolak perguruan
tinggi" Balas orang asing kedua.
"Di
tolak Gebetan" Balas orang asing ketiga datang.
"Yang
sabar mas" Orang asing pertama dan orang asing kedua, mereka berdua lalu
mencoba menghiburnya.
Karena lupa
dengan tujuanku pergi ke solo aku pulang kembali kerumah dengan airplane mode.
Di tengah tengah perjalanan aku jatuh dari atas ke bawah karena kekuatan batre
hpku tinggal 15%. Beruntungnya aku jatuh di stasiun kereta api.
—-
"Jika
anda bisa terlahir memilih sebagai hewan, hewan apa yang anda pilih?"
"Kura
kura"
"Kenapa
kura kura"
"I
Like Turtle"
"..."
—-
Sekarang
atau tidak, inilah waktunya untuk menghadapinya, semua yang sudah kupelajari
dari sd sampai sma, sekaranglah penentuannya, waktunya untuk memberanikan diri.
Langkah
kecil demi langkah kecil aku melangkah kearah kereta api. Musuh terbesar dalam
cerita panjang jarak hubungan LDR singkatnya. Ceritanya kereta api sebuah
transportasi yang telah membuat seorang laki laki telat 4 jam untuk bertemu
dengan kekasihnya yang sedang menunggu di bagian sudut sana, walau telat 4 jam
kekasihnya yang seorang perempuan tetap masih menunggunya di bagian sudut sana.
Menatap
pintu otomatis kereta berada tepat di depanku, aku melangkahkan kaki kananku
kedalam kereta api di ikuti dengan kaki kiriku. Pada akhirnya aku tidak jadi
naik kereta api karena kereta api tersebut pergi menuju solo bukan bekasi.
—-
"Kabarnya
cerita lemot si cepat akan berakhir setelah 3 tahun berdiri lamanya apakah itu
benar atau tidak?"
"Benar"
"Kenapa
anda memutuskan untuk mengakhiri cerita lemot si cepat"
"Karena
menurut saya hubungan saya dengan cerita lemot si cepat sudah pada ujung
tanduknya"
"Apakah
akan ada sequelnya"
"Tidak"
"Kalau
boleh tahu kenapa mungkin alasannya"
"Malas"
—-
Di bawah
terik sinar matahari aku menemukannya terbaring lemah tiada kekuatan untuk
bergerak, dia sedang tidur di jalan itu, orang orang di sekelilingnya sama
sekali tidak menyadari keberadaannya. Mereka yang melihatnya langsung membuang
muka setelah melihatku.
Seratus
ribu terbaring lemah di jalan tiada yang mempedulikannya aku mengambilnya
perlahan tapi secepat mungkin, lalu memasukannya kedalam dompetku.
Rumah...
tempat terindah bagiku. Iklan sirup... arti bulan ramadhan akan segera datang.
Kasur... produk manufaktur yang kugunakan untuk tidur pagi, tidur siang, tidur
sore, tidur malam, tidur seharian. Kursi sebuah perabotan rumah yang biasa di
gunakan untuk tempat duduk tetapi tidak kugunakan lagi untuk duduk ketika aku
memiliki sofa.
Aku duduk
di sofa lalu tertidur.
—-
"OK
wawancaranya sampai di situ saja sekarang anda boleh pergi" Aku akhirnya
pergi dari rumah adam tanpa minum sirup markisa... parah sekali.
—-
"arr
arr arr arr arr arr arr arr arr arr arr arr" Aku memperhatikan orang yang
sedang cosplay menjadi bajak laut. Dari tadi dia hanya mengatakan arr arr arr
saja
Terdengar
suara pedang menusuk tubuh seseorang. Aku melihat ketubuhku ternyata aku di
tusuk bajak laut. Sayang aku tidak bisa mati kali ini karena aku sedang berada
di mimpi. Puluhan bajak laut menyerangku dari berbagai arah aku hanya berdiam
diri karena yang harus aku lakukan hanyalah menunggu bangun dari mimpi aneh
ini, lagipula aku adalah protagonist di mimpi ini jadi tidak bisa mati.
Akhirnya
aku bangun... tadi mimpi apa ya...
1 atau 3
hari kemudian
Naik sepeda
nabrak pesawat aku tidak pernah membayangkan hal ini akan terjadi padaku.
Pesawat yang ada di hadapanku menukik kearahku, hatiku berdebar debar melihat
pesawat itu menukik kearahku, apakah ini yang di namakan cinta.
Mungkin ini
saatnya mewujudkan kata kata itu naik sepeda nabrak pesawat. Aku mengendarai
sepedaku sekencang mungkin untuk menabrak pesawat itu. Kata kata itupun menjadi
kenyataan, sungguh aku tidak pernah membayangkan ini akan terjadi dalam
kehidupanku, untuk pertama dan terakhir kalinya aku menabrak pesawat dengan
sepeda... aku mati.
—-
Gambaran
tentang diriku seketika terlintas pada pikiranku. The Falconer dan tambel band,
1 april 2013, invasion of epic stiker, brian ahli copet, iklan lemot, misteri
wi-fi, pom bensin, bahasa tinggi, lari, decent night, membuang buang waktu,
donat dan inspirasi, membuang buang waktu lagi, lalu dia mati mewujudkan kata
kata itu 'naik sepeda nabrak pesawat'
Jika
teoriku tidak salah sepertinya diriku di alam semesta alternatif telah mati
mewujudkan salah satu kata kata itu.
1 atau 1
setengah hari kemudian
Kicauan
burung di pagi hari juga detakan jam, aku menghela nafas. Memberi waktu untuk
beranjak dari kasur sekitar 1 sampai 3 jam. Membuka gorden jendela lalu di
kejutkan dengan turunnya salju.
Sejak kapan
negara ini punya musim salju. Semenjak melihat gambaran itu, hari hariku
menjadi aneh tapi menarik. Baiklah kalau begitu ini waktunya kembali
melanjutkan tidurku, tidak ada yang perlu di khawatirkan huehue.
Kali ini suara
rintikan hujan menutupi suara detakan jam, yup di luar sedang hujan terlihat
dari jendela. Berarti tadi itu hanya mimpi.
Di ruang
makan ada seorang perempuan dengan topi penyihir sedang duduk dan menikmati
sarapannya.
"Lama
sekali kau bangunnya, maaf selai anggurnya kuhabiskan, sebagai gantinya aku
buatkan kau roti dengan mentega" Ia memberikan sepiring roti dengan
mentega kepadaku sigh...
"Oh
umm... terima kasih"
"Katakan
padaku apa kau mengenaliku?"
"Tidak"
"Kau
benar benar cuek ya jadi orang"
"Iya"
"Kau
sama sekali tidak peduli dengan cara bagaimana aku bisa masuk kerumahmu?"
"Oh
itu... di lihat dari topimu yang terlihat seperti topi seorang penyihir, aku
yakin kau seorang penyihir"
"..."
Dari mukanya ia tampak terkejut dengan ketidak pedulianku dan cara deduksiku
"Huft
kau ini sama saja dengan dirimu di alam semesta alternatif lainnya" Alam
semesta alternatif aku melakukan pose meme sudah kuduga.
"Pose
itu sama sekali tidak perlu. Aku sebenarnya datang dari alam semesta alternatif
di mana dirimu mati sebagai lemot si cepat menabrak pesawat dengan
sepedanya."
"Oh.
Yaudah"
"...
Jadi aku datang ke sini menawarkanmu untuk mendapatkan kehidupan yang menarik
seperti lemot yang mati di alam semestaku. Aku akan menawarkanmu untuk menjadi
lemot si cepat"
"Tidak
terima kasih"
"Kalau
begitu aku punya satu permintaan"
"Apa?"
"Coba
tertawa. Aku ingin mendengar tawamu untuk yang terakhir kalinya"
"Terakhir
kali. Apa maksudmu terakhir kali?"
"Kau
adalah lemot terakhir yang masih hidup dan bukanlah lemot si cepat. Lemot yang
lain di alam semestanya masing masing sudah mati sebagai lemot si cepat"
"Oh.
Ok"
"Sekarang
permintaanku bolehkah"
"Huehuehue"
"Hihi
masih sama ngeselinnya dasar anti social!, introvert aneh!!, lemotasik!!!"
"Euy
yang terakhir itu bukan ejekan sepertinya"
"Kalau
begitu aku pergi dulu hehe"
"Tunggu.
Kenapa kau yang menawarkan kehidupan itu, memangnya kau siapa?"
"Aku
adalah seseorang yang ada di otaknya dan keberadaanku di dunia akan terhapuskan
jika aku tidak bersama lemot si cepat"
"Yaudah
selamat tinggal"
"Selamat
tinggal lemot..."
Di ruang
makan itu cahaya yang terang membutakan mataku, perempuan dengan topi penyihir
misterius itu menghilang. Dia menghilang begitu saja... penyihir... sudah
kuduga...
Jadi aku
yang terakhir. Lemot si cepat... apakah kehidupan mereka benar benar seperti
cerita yang aku tulis, gambaran yang terlintas itu...
Kalau
begitu ini waktunya mengakhiri cerita lemot si cepat.
"Selamat
tinggal lemot si cepat" Sambil membuang kertas kertas dan buku tentang
cerita lemot si cepat ke danau.
"WOI
DILARANG BUANG SAMPAH DI KALI" Teriak kakek kakek penunggu danau keramat
ini sambil lari kearahku. Kecepatan larinya 0.01 mungkin. Untuk kabur dari
kakek kakek penunggu danau ini cukup dengan jalan saja.
"INI
DANAU" Teriakku.
No comments:
Post a Comment