Thursday, June 11, 2015

Lemot Si Cepat Last Episode 17

"Baiklah sekarang saya akan memulai wawancara dengan..."

Tidak terasa cerita ini sudah 3 tahun lamanya. Di awali karena internet sudah cepat haha. Banyak hal yang telah terjadi 3 tahun belakangan ini... lemot si cepat...
"Woy mot saya membutuhkan jiwa anda untuk tetap bersama raga anda"

Meski begitu semua cerita ada akhirnya.

"Mot... woy mot... woy..."
—-

Buzz buzz buzz buzz suara getaran handphone selalu berhasil membuatku bangun. *1 Message*

"Mot besok ikut ga?" Jam 14.21 temanku mengirim pesan ini
Ikut? kemana? besok? seketika aku ingat bahwa besok aku berencana pergi ke solo. Terima kasih teman sudah mengingatkanku dengan pesan ini.

"Tidak" Jam 19.01 aku membalasnya dan ia langsung membacanya

"Kenapa bro?" Kenapa ya hmm... huehuehue
"Males" Singkat padat dan jelas
"Males mulu bro emang kenapa males?"
"Ada keberadaanmu jadinya males" Lalu ia tidak membalasnya lagi.
—-
"Mot lu masih bersama kami" Manusia itu melambaikan tangannya.
Seperti pernah kenal dengan orang ini. Oh ternyata salah satu orang bala. Adam bala pemilik PT Pohan, punya sirup markisa, dan bala. Orang ini sedang apa di rumah gua, tunggu... oh ternyata gua di rumahnya.
"Euy pakabar?"

"Baik ternyata jiwa lemot telah kembali kedalam raganya..."
—-

Stasiun kereta api tempat anda bisa melihat kereta api berhenti mengeluarkan manusia dari dalamnya. Maafkan aku kereta api tidak untuk kali ini, maaf aku belum siap masuk kedalam dirimu.
"Lemot" Teriak suara perempuan.

Seketika aku panik identitasku di kerumunan ini bisa diketahui. Perempuan itu berlari kearahku.
"Lemot sudah lama tidak bertemu, sejak kapan rambutmu berubah, dulu the beatles banget. Kau masih ingat dengan akukan?"
"Masihlah..."

"Mau kemana naik kereta jarang sekali aku melihatmu naik kereta?"

"Solo"
"Aku juga mau ke solo... umm aku duluan ya teman temanku sepertinya sudah menungguku sampai ketemu lagi hihi"
Dia... Siapa... ?
—-

"Mot tolong untuk 10 menit saja konsentrasikan jiwamu agar tetap pada ragamu"

"Oh sorry memangnya ada apa ya?"

"Aku sedang mewawancaraimu, baiklah pertanyaan pertama. Bagaimana pengalaman anda selama sekolah di smanenam"

Pengalaman ya hmm.. mencoba berpikir keras mengingat semua pengalaman yang terjadi di masa masa sekolah menengah atasku.

—-

Sambil memikirkan identitas perempuan tadi aku duduk di dalam di bus yang sedang berjalan menuju solo. Baiklah aku sama sekali tidak ingat perempuan itu, dari dalam bus aku melihat pemandangan jalan tol dari kaca bus. Rumput hijau, mobil, truk, pesawat sedang terbang rendah, bus lain, motor yang sedang di kirim dengan truk, rumput hijau lagi, pohon, pohon mati, pagar, aspal, jembatan, sapi dan ayam. Ayam...
Seketika 3 ayam menyebrang jalan tol, membuat kecelakan 2 mobil terbalik, 1 truk hancur menabrak mobil, beberapa pohon tumbang menghancurkan 5 mobil, jembatan retak dan patah menjatuhkan 9 mobil, bus yang aku tumpangi mesinnya rusak menabrak 1 ayam dan membunuhnya, 2 ayam yang lainnya lolos dari kecelakaan maut.

Berita panas 3 ayam yang kabur dari kandangnya telah membuat malapetaka di jalan tol. Aku merasa bahwa 3 ayam itu sepertinya akan terkenal sebentar lagi. Lagu terbaru ayam malapetaka, film terbaru kaburnya ayam dari kandang. Cukup sudah berselancar di dunia maya.

—-

"Mot jawab mot"

"Pertanyaannya apaan dam?"

"Bagaimana pengalaman anda..."
Aku mengambil novelku dan mulai membacanya.
"Apaan dam?"

"Bagaimana pengalaman anda selama sekolah..." Dengan cepat adam berbicara.

Aku melihat pertarungan dua cicak di langit langit rumahnya.

"Ulangin dam?"
"Bagaimana pengalaman anda selama sekolah di smanenam" Dengan lebih cepat ia berbicara.

—-

Kali ini keberuntungan berada di pihakku, ternyata ada seorang teman yang sedang mengendarai mobilnya menuju solo akupun menumpang.

"Mot ada cerita sedih tidak lagi butuh nih untuk inspirasi ceritaku"
"Ada tapi bukan cerita buatanku sih"

"Ceritainlah sekalian agar di jalan ini rasanya tidak lama"
"Tapi kalau aku yang menceritakannya nanti jadinya tidak sedih"
"Tidak jadi masalah buatku"

"Jadi ini cerita tentang seorang laki laki dan perempuan Suatu hari laki laki itu sedang jalan jalan dengan perempuan itu lalu perempuan itu tertabrak mobil dan mati the end"

—-
"Bagaimana pengalaman anda selama sekolah di smanenam" Adam mengucapkannya berulang kali sampai akhirnya aku sadar.
"Pengalamanku selama sekolah di smaenam itu seru"

"Udah mot segitu saja"
"Umm... asik"
"Oklah huft... pertanyaan kedua apakah benar anda pernah mengikuti kegiatan ekskul paskibra, kistik, dan taekwondo"

"Benar"

"Lalu kenapa anda keluar"

"Paskib karena melelahkan, kistik karena ada anda, taekwondo karena melelahkan"
"Hampir semua ekskul itu melelahkan mot kenapa kau ikut kalau tahu ekskul itu melelahkan"
"Karena bosan"
—-
Apa yang wow wow wow wow wow bisa di capai di langit~~~ Di mulai cerita yang berputar dengan cepatnya permukaan tanah berubah merah~~~ Ayo lihat semua kapten kita datang seluruh penjuru kota puji kehebatannya kupu kupu kupu~~~ Dragon screamer Dragon fever no question DRAGON SCREAMER DRAGON FEVER NO QUESTIONNNNN~~~
"BERISIK WOI UDAH MALEM" Penghuni kamar hotel sebelah teriak dari kamar sebelah

"Oh sorry"
Paginya aku terbangun di kasur dari mimpi sedang mimpi tidur di kasur. Sinar matahari yang sangat mengkilap membuat semua orang yang mengenakan kacamata hitam serta jas hitam.

"Di tolak sma favorit" Teriak orang asing pertama.
"Baru di tolak sma favorit kau tidak tahu ya. Lebih sakit itu di tolak perguruan tinggi" Balas orang asing kedua.

"Di tolak Gebetan" Balas orang asing ketiga datang.
"Yang sabar mas" Orang asing pertama dan orang asing kedua, mereka berdua lalu mencoba menghiburnya.
Karena lupa dengan tujuanku pergi ke solo aku pulang kembali kerumah dengan airplane mode. Di tengah tengah perjalanan aku jatuh dari atas ke bawah karena kekuatan batre hpku tinggal 15%. Beruntungnya aku jatuh di stasiun kereta api.
—-
"Jika anda bisa terlahir memilih sebagai hewan, hewan apa yang anda pilih?"

"Kura kura"

"Kenapa kura kura"
"I Like Turtle"
"..."
—-
Sekarang atau tidak, inilah waktunya untuk menghadapinya, semua yang sudah kupelajari dari sd sampai sma, sekaranglah penentuannya, waktunya untuk memberanikan diri.
Langkah kecil demi langkah kecil aku melangkah kearah kereta api. Musuh terbesar dalam cerita panjang jarak hubungan LDR singkatnya. Ceritanya kereta api sebuah transportasi yang telah membuat seorang laki laki telat 4 jam untuk bertemu dengan kekasihnya yang sedang menunggu di bagian sudut sana, walau telat 4 jam kekasihnya yang seorang perempuan tetap masih menunggunya di bagian sudut sana.

Menatap pintu otomatis kereta berada tepat di depanku, aku melangkahkan kaki kananku kedalam kereta api di ikuti dengan kaki kiriku. Pada akhirnya aku tidak jadi naik kereta api karena kereta api tersebut pergi menuju solo bukan bekasi.

—-

"Kabarnya cerita lemot si cepat akan berakhir setelah 3 tahun berdiri lamanya apakah itu benar atau tidak?"

"Benar"

"Kenapa anda memutuskan untuk mengakhiri cerita lemot si cepat"
"Karena menurut saya hubungan saya dengan cerita lemot si cepat sudah pada ujung tanduknya"

"Apakah akan ada sequelnya"
"Tidak"
"Kalau boleh tahu kenapa mungkin alasannya"
"Malas"

—-
Di bawah terik sinar matahari aku menemukannya terbaring lemah tiada kekuatan untuk bergerak, dia sedang tidur di jalan itu, orang orang di sekelilingnya sama sekali tidak menyadari keberadaannya. Mereka yang melihatnya langsung membuang muka setelah melihatku.

Seratus ribu terbaring lemah di jalan tiada yang mempedulikannya aku mengambilnya perlahan tapi secepat mungkin, lalu memasukannya kedalam dompetku.

Rumah... tempat terindah bagiku. Iklan sirup... arti bulan ramadhan akan segera datang. Kasur... produk manufaktur yang kugunakan untuk tidur pagi, tidur siang, tidur sore, tidur malam, tidur seharian. Kursi sebuah perabotan rumah yang biasa di gunakan untuk tempat duduk tetapi tidak kugunakan lagi untuk duduk ketika aku memiliki sofa.

Aku duduk di sofa lalu tertidur.

—-
"OK wawancaranya sampai di situ saja sekarang anda boleh pergi" Aku akhirnya pergi dari rumah adam tanpa minum sirup markisa... parah sekali.
—-
"arr arr arr arr arr arr arr arr arr arr arr arr" Aku memperhatikan orang yang sedang cosplay menjadi bajak laut. Dari tadi dia hanya mengatakan arr arr arr saja
Terdengar suara pedang menusuk tubuh seseorang. Aku melihat ketubuhku ternyata aku di tusuk bajak laut. Sayang aku tidak bisa mati kali ini karena aku sedang berada di mimpi. Puluhan bajak laut menyerangku dari berbagai arah aku hanya berdiam diri karena yang harus aku lakukan hanyalah menunggu bangun dari mimpi aneh ini, lagipula aku adalah protagonist di mimpi ini jadi tidak bisa mati.

Akhirnya aku bangun... tadi mimpi apa ya...

1 atau 3 hari kemudian
Naik sepeda nabrak pesawat aku tidak pernah membayangkan hal ini akan terjadi padaku. Pesawat yang ada di hadapanku menukik kearahku, hatiku berdebar debar melihat pesawat itu menukik kearahku, apakah ini yang di namakan cinta.

Mungkin ini saatnya mewujudkan kata kata itu naik sepeda nabrak pesawat. Aku mengendarai sepedaku sekencang mungkin untuk menabrak pesawat itu. Kata kata itupun menjadi kenyataan, sungguh aku tidak pernah membayangkan ini akan terjadi dalam kehidupanku, untuk pertama dan terakhir kalinya aku menabrak pesawat dengan sepeda... aku mati.

—-
Gambaran tentang diriku seketika terlintas pada pikiranku. The Falconer dan tambel band, 1 april 2013, invasion of epic stiker, brian ahli copet, iklan lemot, misteri wi-fi, pom bensin, bahasa tinggi, lari, decent night, membuang buang waktu, donat dan inspirasi, membuang buang waktu lagi, lalu dia mati mewujudkan kata kata itu 'naik sepeda nabrak pesawat'
Jika teoriku tidak salah sepertinya diriku di alam semesta alternatif telah mati mewujudkan salah satu kata kata itu.
1 atau 1 setengah hari kemudian

Kicauan burung di pagi hari juga detakan jam, aku menghela nafas. Memberi waktu untuk beranjak dari kasur sekitar 1 sampai 3 jam. Membuka gorden jendela lalu di kejutkan dengan turunnya salju.

Sejak kapan negara ini punya musim salju. Semenjak melihat gambaran itu, hari hariku menjadi aneh tapi menarik. Baiklah kalau begitu ini waktunya kembali melanjutkan tidurku, tidak ada yang perlu di khawatirkan huehue.

Kali ini suara rintikan hujan menutupi suara detakan jam, yup di luar sedang hujan terlihat dari jendela. Berarti tadi itu hanya mimpi.

Di ruang makan ada seorang perempuan dengan topi penyihir sedang duduk dan menikmati sarapannya.
"Lama sekali kau bangunnya, maaf selai anggurnya kuhabiskan, sebagai gantinya aku buatkan kau roti dengan mentega" Ia memberikan sepiring roti dengan mentega kepadaku sigh...

"Oh umm... terima kasih"

"Katakan padaku apa kau mengenaliku?"

"Tidak"
"Kau benar benar cuek ya jadi orang"
"Iya"
"Kau sama sekali tidak peduli dengan cara bagaimana aku bisa masuk kerumahmu?"
"Oh itu... di lihat dari topimu yang terlihat seperti topi seorang penyihir, aku yakin kau seorang penyihir"

"..." Dari mukanya ia tampak terkejut dengan ketidak pedulianku dan cara deduksiku

"Huft kau ini sama saja dengan dirimu di alam semesta alternatif lainnya" Alam semesta alternatif aku melakukan pose meme sudah kuduga.

"Pose itu sama sekali tidak perlu. Aku sebenarnya datang dari alam semesta alternatif di mana dirimu mati sebagai lemot si cepat menabrak pesawat dengan sepedanya."

"Oh. Yaudah"
"... Jadi aku datang ke sini menawarkanmu untuk mendapatkan kehidupan yang menarik seperti lemot yang mati di alam semestaku. Aku akan menawarkanmu untuk menjadi lemot si cepat"
"Tidak terima kasih"
"Kalau begitu aku punya satu permintaan"

"Apa?"

"Coba tertawa. Aku ingin mendengar tawamu untuk yang terakhir kalinya"
"Terakhir kali. Apa maksudmu terakhir kali?"
"Kau adalah lemot terakhir yang masih hidup dan bukanlah lemot si cepat. Lemot yang lain di alam semestanya masing masing sudah mati sebagai lemot si cepat"
"Oh. Ok"
"Sekarang permintaanku bolehkah"

"Huehuehue"
"Hihi masih sama ngeselinnya dasar anti social!, introvert aneh!!, lemotasik!!!"
"Euy yang terakhir itu bukan ejekan sepertinya"

"Kalau begitu aku pergi dulu hehe"

"Tunggu. Kenapa kau yang menawarkan kehidupan itu, memangnya kau siapa?"

"Aku adalah seseorang yang ada di otaknya dan keberadaanku di dunia akan terhapuskan jika aku tidak bersama lemot si cepat"
"Yaudah selamat tinggal"

"Selamat tinggal lemot..."
Di ruang makan itu cahaya yang terang membutakan mataku, perempuan dengan topi penyihir misterius itu menghilang. Dia menghilang begitu saja... penyihir... sudah kuduga...
Jadi aku yang terakhir. Lemot si cepat... apakah kehidupan mereka benar benar seperti cerita yang aku tulis, gambaran yang terlintas itu...
Kalau begitu ini waktunya mengakhiri cerita lemot si cepat.
"Selamat tinggal lemot si cepat" Sambil membuang kertas kertas dan buku tentang cerita lemot si cepat ke danau.
"WOI DILARANG BUANG SAMPAH DI KALI" Teriak kakek kakek penunggu danau keramat ini sambil lari kearahku. Kecepatan larinya 0.01 mungkin. Untuk kabur dari kakek kakek penunggu danau ini cukup dengan jalan saja.

"INI DANAU" Teriakku.

No comments:

Post a Comment